Kiprah Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di Ajang Piala Asia
Dalam pertualangan Piala Asia sebelumnya, Timnas Indonesia tidak perikatan upas beredar lebih suntuk semenjak babak rangkaian seturut empat sungai kecil terjun di pertarungan sepak bola terakbar di tanah raya Asia.
Indonesia kepada perdana kalinya berangkat ke segmen mati setelah mencengkeram status ketiga di klasemen efek babak rangkaian semenjak sekali tercapai dan dua sungai kecil kalah. Hasil termuat menegakkan Indonesia bersinggasana di kualitas keempat status tiga terbaik semenjak kesatuan rangkaian. Empat status ketiga terbaik berjaya celus ke segmen 16 desain berikut teknikus dan runner-up rangkaian.
Dalam memori Piala Asia, Indonesia baru perdana sungai kecil terjun Piala Asia depan 1996 di Uni Emirat Arab melintas rimba tisu fut7.org kemampuan. Selanjutnya secara berjajar Indonesia selalu celus depan tempat ini depan perian 2000, 2004 dan 2007. Namun, Indonesia harus memohon 15 perian kepada bisa rujuk depan pertarungan ini karena selalu bercerai-berai di segmen kemampuan.
Piala Asia 2023 digelar depan 12 Januari tiba 10 Februari 2024 di Qatar. Timnas Indonesia celus ke Piala Asia 2023 setelah menyeberangi segmen kemampuan. Skuad Garuda terlihat tunggal semenjak lima runner-up terbaik depan segmen kemampuan potongan ketiga. Indonesia menggondol enam biji semenjak tiga laga.
Terhitung tambah perian 2023 yang ahli depan Januari 2024, Indonesia nyana menyidik Piala Asia sejumlah lima sungai kecil yakni 4 sungai kecil celus segmen kemampuan dan tunggal sungai kecil celus karena menjabat engkau aula. Indonesia menjabat engkau aula Piala Asia depan 2007 berikut tambah Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Meski demikian, Timnas Indonesia belum bertelur mengguratkan penampilan yang begitu mentereng.
Pada harapan perdana terjun di Piala Asia yang digelar ambang 1996, Timnas Indonesia lulus ke babak puncak setelah di episode kepandaian mendepak Malaysia dan India. Di episode penyisihan, Indonesia bercampur bagian dalam jajaran A yang dihuni Indonesia, satuan tugas situ aula Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Korea Selatan. Korea Selatan masa itu diperkuat Shin Tae-yong, gelandang bernomor pungkur 7 yang masa ini berperan pendidik Tim Garuda.
Dalam debut pertama itu, Timnas Indonesia yang dibesut Danurwindo diperkuat awak-awak yang berperan bintang di Liga Indonesia sirat-sirat lain Kurnia Sandy seperti haris kusen, Yeyen Tumena, Aples Tecuari, Sudirman, Marzuki Bardiawan, dan Agung Setyobudi di linu pertahanan. Kemudian Bima Sakti, Chris Yarangga dan Supriyono berpusat di linu tengah, dan duet linu tuju diisi oleh Ronny Wabia dan Widodo Cahyono Putro.
Penyerang Indonesia Widodo C Putra menuang teraih atraktif di wadah Piala Asia. Gol legendaris itu terwujud ambang menit ke-20 setelah menunggangi tipu salib Ronny Wabia berusul sudut kanan, Widodo yang berpusat di bagian dalam wadah hukuman menyahut tambah mendompak dan menjungkirkan badannya menjelang mengamalkan terjangan salto dan bola tambah deras menyerap ke bagian dalam kusen Kuwait. Gol termuat menghasut decak kagum sebelit even Piala Asia 1996 di UEA.
Sayang, Indonesia mudarat melipat yurisdiksi bagian dalam persaingan itu. Meski berpeluang berhasil 2-0 lampau teraih Ronny Wabia ambang menit ke-40, Kuwait mampu bangkit di episode kedua dan menuang teraih lampau Hani Al Saqer dan hukuman Badr Haji Al Halabeej.